Masa-masa yang paling indah adalah masa dimana kita masih bersama. Main di sawah bergumul dengan lumpur tanpa peduli baju dan badan kita kotor penuh lumpur. Mengikuti bapak membajak sawah yang ditemani dua kerbau yang kulitnya hitam mengkilat karena tersengat terik sang mentari. Tak beda dengan kulit kita. Kulit hitam dan rambut merah, itulah gambaran tubuh masa kecil kita. Tapi kita tak pernah peduli akan hal itu. Yang penting kita senang dan begitu menikmati masa kecil kita.
Hamparan sawah yang luas dibatasi oleh sungai kecil yang airnya mengalir jernih. Air itulah yang dibutuhkan oleh para petani untuk sarana irigasi. Sungai kecil dimana kita dapat bermain di sana. Menangkap ikan wader dan ikan cucut yang sedang bermain di aliran sungai, suatu permainan yang sangat menyenangkan. Jika kami dapat menangkap salah satu dari ikan tersebut, kita kumpulkan di ember dan kita bawa pulang.
Jika senja tiba aku dan teman-teman mengakiri hari yang indah dengan mandi di sungai. Mandi di sungai tak perlu buka baju, tak perlu pula pakai sabun. Kita mandi sekalian belajar berenang. Main simbur-simburan air itu adalah permainan yang paling menyenangkan. Setelah puas bermain di sungai, masih ada lagi permainan kita yang terakhir. Dengan pakaian masih basah kita berlarian keluar dari sungai dan bekejar-kejaran hingga sampai di rumah.
Label:
Pengalaman pribadi
Jumat, 18 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar