Ke hutan aku berlari
Di dalam hutan aku duduk di tepi sungai
Riak-riak airnya menambah pedih di hati
Aku menangis dan air mataku jatuh di atas air sungai
Titik-titik air mataku larut dan tiada berbekas
Tapi cinta dan sayangku tetaplah membekas
Terukir di dalam hatiku
Terpatri di dalam jiwaku
Tiba-tiba hujan turun dengan deras
Disertai angin datang menghempas
Menghempaskan hati dan jiwaku
Hingga aku tak perdaya karena cinta yang semu
Oh... Tuhan, tuntunlah hambamu yang lemah ini
Telah terpedaya oleh kenikmatan yang tak hakiki
Hingga melupakan karunia yang abadi
Ternyata hanya kasihMu yang tak pernah berhenti
Label: Puisi
0 komentar:
Posting Komentar